Ikan nila (Oreochromis niloticus) termasuk jenis ikan air tawar yang mudah dikembangbiakkan. Cara budidaya ikan nila lebih mudah jika dibanding dengan budidaya jenis ikan lainnya.
Dalam pemeliharaan ikan nila, letak dari mudahnya budidaya yakni ikan nila termasuk yang mudah beradaptasi.
Berikut ini akan dijelaskan lebih lengkap tentang tahapan-taha pan membudidayakan ikan nila di kolam tanah.
Konten
Proses Pemilihan Benih Ikan Nila
Langkah pertama dalam membudidayakan ikan nila adalah memilih benih yang berkualitas unggul. Pilih benih ikan nila jantan, sebab pertumbuhan ikan nila jantan lebih cepat daripada ikan nila betina.
Cara budidaya ikan nila lebih mudah jika dilakukan secara monosex (berkelamin sama). Ikan nila yang dibudidayakan secara monosex akan lebih produktif dibandingkan dengan budidaya campuran.
Sifat ikan nila yang mudah melakukan proses pemijahan membuat mereka lebih mudah kawin sendiri. Hal tersebut akan membuat energi ikan nila jadi cepat habis sebab mereka butuh tenaga lebih saat memijah.
Energi yang terkuras saat proses pemijahan otomatis bisa menghambat pertumbuhan.
Proses Menyiapkan Kolam
Kebanyakan orang lebih memilih membudidayakan ikan nila di kolam tanah yang memang cukup mudah dan murah untuk dibuat.
Tak jauh beda dengan dibandingkan cara budidaya ikan nila di kolam beton dan budidaya ikan nila di terpal.
Hanya saja, kolam tanah juga memiliki beberapa keunggulan lainnya, salah satunya adalah ikan nila akan lebih mudah mendapat pakan alami.
Menyiapkan kolam tanah terdiri dari 5 tahapan, mulai dari pengeringan, pembajakan, pengapuran, pemupukan hingga pengairan.
Pengeringan Dasar Kolam Tanah
Langkah pertama untuk mengeringkan dasar kolam tanah adalah dengan menjemur kolam di bawah sinar matahari langsung sekitar 3-7 hari.
Proses pengeringan kolam tanah sebaiknya dilakukan saat musim kemarau agar dasar kolam bisa lebih cepat kering secara maksimal.
Pembajakan Tanah
Bajak atau cangkul dasar kolam tanah yang sudah kering hingga kedalaman lebih dari 10 cm.
Buang sampah, kerikil dan kotoran yang Anda temukan saat membajak tanah.
Menetralkan Tingkat Keasaman Tanah
Membudidayakan ikan nila membutuhkan air tawar dengan tingkat keasaman sekitar 7-8 pH. Padahal biasanya tingkat keasaman tanah yang cukup rendah di bawah 6 pH.
Oleh sebab itu tanah perlu dinetralkan dengan cara melakukan proses pengapuran menggunakan dolomite atau kapur pertanian.
Kapur yang digunakan untuk menetralkan tingkat keasaman tanah itu usahakan bisa masuk hingga kedalaman 10 cm.
Diamkan tanah sekitar 2-3 hari hingga Anda mendapatkan tingkat keasaman yang sesuai.
Proses Pemupukan Tanah
Lakukan proses pemupukan tanah menggunakan pupuk organik, pupuk kandang atau pupuk kompos.
Beri pupuk secara merata dan biarkan selama 1 hingga 2 minggu agar pupuk terserap tanah. Tambahkan pula pupuk urea dan diamkan selama 1 hingga 2 hari saja.
Pengairan
Proses pengairan ini harus dilakukan secara bertahap. Langkah pertama adalah dengan menggenangi kolam dengan air setinggi 10-20 cm dan diamkan selama 3-5 hari. Isi kolam dengan air hingga mencapai ketinggian sekitar 75 cm.
Proses Penebaran Benih Ikan Nila
Cara Budidaya ikan nila berikutnya adalah dengan menebarkan benih ikan. Cara menebarkan benih ikan nila juga tidak boleh sembarangan. Benih ikan nila harus terlebih dahulu dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air kolam.
Biarkan benih ikan dalam wadah berisi air kolam tersebut selama beberapa jam. Tujuan membiarkan benih ikan dalam wadah berisi air kolam agar benih ikan bisa beradaptasi.
Beberapa jam kemudian miringkan wadah agar benih ikan bisa keluar dari wadah dengan sendirinya dan masuk ke kolam.
Proses Pemeliharaan Ikan Nila
Tiga aspek penting yang sangat perlu diperhatikan dalam proses pemeliharaan ikan nila adalah pengelolaan air, pemberian pakan dan juga pengendalian hama.
Air dalam kolam ikan harus diperhatikan dengan baik khususnya yang berkaitan dengan kandungan oksigen dan pH air.
Pemberian pakan juga tidak kalah pentingnya. Di dalam kolam tanah memang sudah tersedia pakan alami berupa tumbuhan dan hewan-hewan kecil.
Namun Anda tetap perlu memberikan pakan kaya nutrisi berupa pelet dengan kadar protein sebesar 20-30% secara rutin tiap pagi dan sore.
Ikan nila termasuk jenis ikan yang tahan banting, namun tetap saja Anda perlu mewaspadai hama dan penyakit.
Lakukan pengecekan secara berkala, biasanya penyakit yang sering menyerang ikan nila adalah penyakit menular karena infeksi.
Artikel telah dipublish di kategori Budidaya, semoga bermanfaat.