Masyarakat Indonesia memang sudah tidak asing dengan budidaya tanaman jagung. Nilai ekonomi yang dimiliki tumbuhan dikotil ini membuatnya semakin banyak dibudidayakan.
Hal ini karena kandungan karbohidratnya yang bisa disandingkan dengan nasi maupun roti.
Jagung seringkali dijadikan makanan pokok di beberapa daerah di tanah air.
Budidaya jagung tidak selalu membutuhkan lahan yang luas, Anda bahkan bisa menanam jagung sendiri di dekat rumah.
Bagi calon pengusaha kecil, hal ini tentunya merupakan kesempatan emas.
Bagaimana langkah budidaya jagung yang benar dan cepat panen? Berikut ulasannya untuk Anda.
Konten
Perhatikan Syarat Tumbuh
Anda harus memerhatikan beberapa syarat tanaman ini agar tumbuh subur, jika Anda hendak menanam jagung :
- Suhu udara 21-34 derajat celcius.
- Intensitas sinar matahari 8 jam/hari.
- Curah hujan 85-250 mm per bulan.
- pH tanah sebesar 5.5-8.
- Ketinggian tanah 1.500-1.900 mdpl.
Memilih Benih
Pemilihan benih unggul merupakan salah satu kunci suksesnya budidaya tanaman jagung. Sebaiknya, pilih benih jagung berjenis hibrida unggulan yang bersertifikat. Hal ini karena benih tersebut biasanya telah melalui proses pelapisan anti jamur (fungisida).
Memilih benih yang unggul dapat mencegah timbulnya hama dan penyakit. Anda bisa mendapatkan benih jagung berkualitas di toko pertanian.
Waktu Penanaman
Jagung termasuk jenis tanaman yang rapuh. Oleh karena itu, Anda perlu memilih waktu yang tepat untuk menanamnya. Sebaiknya, tanam benih jagung di saat akhir musim penghujan. Penanaman jagung yang tepat, jika mengikuti kalender curah hujan adalah ketika bulan Mei sampai Juli.
Mengolah Lahan
Cara budidaya jagung berikutnya adalah proses pengolahan lahan. Tahapan ini penting dilakukan agar tanah siap ditaburi benih. Anda bisa menggunakan pupuk kandang maupun kompos agar tanah menjadi gembur dan subur.
Anda juga bisa menambahkan stimulan berbentuk pasta misalnya GDM Black BOS (Bio Organic Stimulant). Semprotkan bahan ini ke lahan yang sudah melalui proses pemupukan sebelumnya.
GDM Black BOS mengandung enzim dan antibiotik dapat membantu memisahkan bahan kimia berbahaya dari tanah agar tidak meracuni benih. Tanah yang bebas dari sisa pupuk kimia biasanya akan lebih gembur dan subur.
Stimulan ini juga berfungsi mengusir hama tikus dan ular yang menggerogoti jagung. Setelah tanah lebih gembur, sebaiknya tidak langsung menabur benih. Anda perlu mendiamkan lahan selama kurang lebih 5 hari.
Sambil menunggu, Anda bisa membajak lahan dengan kedalaman sekitar 25-30 cm. Hal ini dilakukan agar tanaman bisa mendapat asupan oksigen yang cukup untuk bertumbuh nantinya. Ruang oksigen tersebut bisa membantu benih menyerap nutrisi dari tanah dengan lebih baik.
Proses Penanaman
Proses penanaman benih jagung dilakukan, apabila lahan sudah cukup gembur dan subur. Galilah lubang dengan sistem tugal sedalam 5-15 cm.
Sebaiknya beri jarak tanam untuk setiap benihnya sejauh 75×30 cm. Pemberian jarak yang tepat dapat mencegah pertumbuhan jagung saling bertubrukan.
Cara budidaya jagung hibrida yakni dengan menanam benih jagung hibrida ke dalam lubang yang disediakan, kemudian beri pupuk kandang. Tidak seperti tanaman budidaya lainnya, Anda tidak perlu menekan-nekan tanah saat proses penanaman benih.
Biarkan tanaman jagung tertutup dengan sendirinya secara alami. Setelah itu, semprotkan zat POC GDM agar tanah memiliki kelembaban yang pas dan benih terhindar dari penyakit.
Pemberian Pupuk
Biasanya, benih jagung mulai tumbuh sekitar 1 bulan setelah penanaman. Anda bisa melihat batang dan dedaunan yang tumbuh pada lahan jagung saat menginjak usia 1.5 bulan.
Beri pupuk organik cair (GDM) setiap 10 hari sekali, jika sudah terlihat. Caranya dengan menyemprotkan pupuk ke bagian tanah dan batang tanaman jagung.
Proses Panen
Langkah budidaya tanaman jagung yang selanjutnya adalah proses pemanenan. Tanaman jagung sudah bisa dipanen apabila telah menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut:
- Jagung sudah berusia 100 hari pasca tanam.
- Kematangan ditandai dengan titik hitam yang terdapat pada ujung jagung.
- Kulit jagung berwarna kecoklatan.
- Ukuran jagung sudah mencapai lebih dari 7 cm.
- Bagian dalam jagung ketika dikupas berwarna kuning kejinggaan.
- Rambut jagung di dalamnya sudah mengering dan kadang berwarna kehitaman.
Pasca Panen
Jagung belum bisa langsung dikonsumsi maupun dijual setelah pemanenan. Jagung harus dijemur terlebih dahulu di bawah sinar matahari.
Hal ini dilakukan karena jagung yang basah masih terdapat jamur dan bakteri yang menempel.
Demikian artikel teknik budidaya jagung hidbrida ini dibuat, dan telah diposting pada kategori pertanian, semoga bermanfaat ya!