Cara Menanam Hidroponik dengan Sistem Water Culture
Ada berbagai macam teknik dan cara menanam hidroponik dan pada dasarnya dibagi menjadi dua yaitu yang bermedia air dan non-air.
Salah satu sistem hidroponik yang menggunakan air adalah sistem water culture atau rakit apung. Cara ini merupakan salah satu yang populer karena mudah dan murah.
Sistem hidroponik dengan cara mengambang seperti ini dikembangkan oleh seseorang bernama Massantini pada tahun 1976 dan disempurnakan oleh Jensen pada tahun 1980, keduanya berasal dari Italia.
Sistem ini mengandalkan air sebagai penghasil nutrisi. Sistem ini membuat tanaman seakan terapung di atas air.
Konten
Kelebihan Cara Menanam Hidroponik Sistem Water Culture
Perlu Anda ketahui, bahwa kelebihan dari sistem water culture memang diakui banyak pihak, seperti berikut ini :
Pemanfaatan Lahan
Seperti konsep hidroponik pada umumnya, sistem rakit apung juga tidak membutuhkan lahan yang besar. Anda hanya perlu menyiapkan bak berisi air yang nantinya akan menjadi tempat bagi rakit styrofoam berisi tanaman untuk mengapung.
Pasokan Air Aman
Jika menggunakan cara konvensional maupun sistem hidroponik non-air, Anda harus memperhatikan kelembaban agar pasokan air untuk tanaman selalu terjaga.
Namun, jika menanam hidroponik menggunakan sistem water culture ini, Anda tidak perlu melakukan penyiraman lagi, sebab air sudah menjadi media utama sehingga pasokan air selalu tersedia.
Ekonomis
Tentunya, dari segala kelebihan, kelebihan yang satu ini yang paling menyenangkan. Anda tidak perlu kesulitan mencari bahan dan alat untuk membuat sistem ini, Anda bisa memanfaatkan barang bekas yang ada di rumah.
Selain itu, Anda juga menghemat air dan nutrisi. Cara ini juga sangat hemat listrik sehingga tidak perlu berpikir tentang pembengkakan tagihan.
Perawatan Mudah
Anda tidak perlu melakukan penggantian media tanam dan juga melakukan penyiraman, sebab media yang digunakan sudah berupa air.
Kekurangan Cara Menanam Hidroponik Sistem Water Culture
Adapun di bawah ini beberapa kekuarangan yang coba dijabarkan dari sistem penanaman hidroponik pola water culture
Lebih Cocok Indoor
Karena media tanam yang digunakan adalah air, maka sistem ini lebih cocok apabila digunakan untuk di dalam ruangan. Hal ini disebabkan air bisa cepat menguap apabila terkena udara panas, selain itu suhu yang tidak stabil di dalam air bisa membuat pertumbuhan tanaman terganggu.
Pembusukan Akar
Posisi akar yang berada di dalam air terus menerus juga meningkatkan potensi akar untuk cepat membusuk. Oleh sebab itu perlu pemeriksaan ekstra secara berkala.
Kemungkinan Kekurangan Oksigen
Pasokan oksigen dari sistem ini sangat bergantung pada pompa air dan aerosol, jika salah satu bermasalah, maka pasokan oksigen bisa berkurang. Selain itu, akar yang tidak terendam dengan sempurna juga berpotensi mengalami kekurangan oksigen.
Bahan yang Diperlukan
- Wadah berukuran 50 x 30 x 20, atau jika tidak tersedia bisa disesuaikan
- Media tanam, disarankan untuk menggunakan rockwool
- Gelas plastik bekas
- Styrofoam berukuran 50 x 30 cm
- Aluminium foil
- Alat pemotong
- Solder atau paku yang dipanaskan
Untuk Anda yang membutuhkan alat dan bahan untuk hidroponik, berikut rujukannya : Toko Hidroponik
Langkah Pembuatan Water Culture
- Potong styrofoam sesuai dengan wadah yang tersedia kemudian lapisi dengan aluminium foil. Nantinya styrofoam akan berfungsi sebagai rakit apung atau netpot.
- Beri lubang pada permukaan rakit apung. Sesuaikan diameter lubang dengan diameter bagian tengah gelas plastik.
- Ambil gelas plastik yang sudah disiapkan dan beri lubang pada bagian dasarnya.
- Penuhi wadah dengan larutan nutrisi
- Masukkan gelas ke dalam tiap lubang dalam netpot dan taruh di atas wadah. Pastikan dasar gelas menyentuh larutan nutrisi dalam wadah
- Siapkan rockwool yang sudah dipotong menjadi kubus berukuran 3 x 3 x 3 cm.
- Buat celah pada bagian tengah rockwool dan masukkan benih ke dalamnya
- Masukkan kubus rockwool berisi benih ke dalam gelas plastik
- Biarkan terkena sinar matahari selama masa penyemaian
Catatan Dalam Sistem Water Culture
- Tingkat keasaman air harus dijaga tetap dalam angka netral yaitu 5,5 – 6,8.
- Tinggi air nutrisi juga harus diperhatikan, jika sudah mulai berkurang maka perlu ditambahkan lagi
- Lakukan penggantian larutan nutrisi selama seminggu sekali dan juga bersihkan sisa endapan larutan nutrisi yang berada di dasar wadah
- Pastikan juga water pump dan juga aerosol bekerja secara efektif agar pasokan oksigen terjaga
Penanaman tanaman hidroponik dengan sistem water culture sangat cocok untuk digunakan menanam selada, tomat, cabe, terong jepang, melon dan timun jepang.
Jika Anda menyukai tanaman organik, maka sistem ini juga sangat cocok sebab tidak perlu pengaplikasian pestisida sama sekali.
Ok sekian artikel tentang cara menanam hidroponik sistem water culture. Untuk bacaan lainnya : artikel hidroponik