50+ Hewan dan Tumbuhan Langka di Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman hayati yang melimpah, baik keragaman flora maupun fauna. Namun di samping itu, ada berbagai macam hewan dan tumbuhan langka di Indonesia yang saat ini sudah terancam punah.
Apa saja sih hewan dan tumbuhan langka yang ada di Indonesia dan dilindungi pemerintah?
Lalu, bagaimana cara melestarikan hewan dan tumbuhan langka agar tidak punah?
Simak ulasan berikut ini mengenai apa saja hewan dan tumbuhan langka di Indonesia beserta penjelasannya.
Konten
Nama Hewan Langka
Banyak hewan di Indonesia yang keberadaannya sudah langka dan hampir puna. Ada berbagai macam faktor penyebab kepunahan fauna.
Mulai dari faktor seleksi alam hingga faktor kesengajaan yang disebabkan oleh ulah manusia. Melihat fenomena seperti ini, pemerintah juga tidak tinggal diam.
Ada berbagai macam upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi terjadinya kepunahan flora dan fauna di Indonesia. Upaya tersebut di antaranya melakukan konservasi dan pelestarian baik hewan maupun tanaman langka di taman nasional, cagar alam, atau suaka margasatwa.
Berikut ini merupakan daftar nama-nama hewan di Indonesia yang sudah sangat langka dan hampir punah.
- Anoa dataran rendah (Anoa depressicornis)
- Anoa pegunungan (Anoa quarlesi)
- Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)
- Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis)
- Banteng (Bos sondaicus)
- Babirusa (Babyrousa babyrussa)
- Bekantan (Nasalis larvatus)
- Beruang madu (Helarctos malayanus)
- Biawak Komodo/ora (Varanus komodoensis)
- Binturong (Arctictis binturong)
- Buaya muara (Crocodylus porosus)
- Burung cendrawasih (Paradisaea minor)
- Bangau putih/kuntul (Egretta sp.)
- Beo nias (Gracula religiosa robusta)
- Bayan (Lorius roratus)
- Burung hantu biak (Otus migicus beccarii)
- Buaya air tawar Irian (Crocodylus novaeguineae)
- Kucing hutan (Felis bengalensis)
- Kasuari (Casuarius casuarius)
- Kuskus (Phalanger sp.)
- Kakatua besar jambul kuning (Cacatua galerita)
- Kanguru pohon (Dendrolagus ursinus)
- Kanguru tanah (Thylogale sp.)
- Kura irian leher panjang (Chelodina novaeguineae)
- Kupu-kupu sayap burung surga (Ornithoptera paradisea)
- Kakatua raja (Probosciger aterrimus)
- Kasuari kecil (Casuarius bennetti)
- Landak (Hystrix brachyura)
- Lutung dahi putih (Presbytis frontata)
- Harimau Jawa (Panthera tigris sondaicus)
- Komodo (Varanus komodoensis)
- Macan kumbang (Panthera pardus)
- Ketam tapak kuda (Tachipleus gigas)
- Lutung merah/kelasi (Presbytis rubicunda)
- Tapir (Tapirus indicus)
- Kupu-kupu raja (Troides amphrysus)
- Mandril (Nasalis larvatus)
- Monyet hitam Sulawesi (Cynopithecus niger)
- Maleo (Macrocephalon maleo)
- Ular sanca hijau (Chondrophyton viridis)
- Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)
- Harimau dahan (Neofelis nebulusa)
- Orangutan Sumatera (Pongo pygmaeus abelii)
- Labi-labi besar (Chitra indica)
- Gajah Asia (Elephas maximus)
- Trenggiling/peusing (Manis javanica)
- Simpei Mentawai (Simias concolor)
- Julang/enggang/rangkong (Bucerotidae)
- Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus pygmaeus)
- Penyu hijau (Chelonia mydas)
- Kupu-kupu sayap burung goliath (Ornithoptera goliath)
- Nautilus berongga (Nautilus pompillius)
- Penyu belimbing (Dermochelys coriacea)
- Kima raksasa (Tridacna maxima)
Penjualan Hewan Langka
Beberapa tahun belakangan ini banyak terjadi perdagangan atau penjualan hewan langka yang menjadi penyebab utama kepunahan.
Berbagai macam satwa langka yang dilindungi masih banyak ditemukan di pasar-pasar hewan seluruh Indonesia untuk diperjualbelikan.
Selain itu, tren jual beli secara online menjadi salah satu faktor semakin meningkatnya perdagangan satwa langka di Indonesia.
Hewan-hewan liar yang sering diperjualbelikan secara ilegal antara lain trenggiling, hiu, harimau, badak cula satu, dan penyu sisik.
Hewan-hewan ini dijual secara ilegal untuk dimanfaatkan kulit/bulu, daging, dan bagian tubuh lainnya untuk dijadikan obat tradisional, aksesoris, atau dijadikan santapan.
Para pelaku biasanya akan menjual satwa-satwa langka ini dengan diselundupkan atau secara klandestin (diam-diam/rahasia).
Modus yang mereka lakukan yaitu dengan menyebar iklan ke situs atau media sosial. Setelah ada calon pembeli yang merespons, mereka akan menghapus akun tersebut untuk menghilangkan jejak digital.
Padahal di Indonesia sendiri, larangan terhadap perdagangan satwa langka juga sudah tercantum di dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1990.
Pemberian sanksi atau hukuman bagi para pelaku perdagangan satwa langka juga tidak cukup efektif untuk membuat mereka jera.
Hewan Langka di Indonesia yang Hampir Punah
Melimpahnya kekayaan flora dan fauna di Indonesia menuntut setiap warga negara ikut ambil bagian dalam melestarikan dan menjaganya dari kepunahan.
Berikut ini merupakan beberapa hewan di Indonesia yang keberadaannya sudah sangat langka bahkan hampir punah.
Katak Pohon Mutiara
Katak pohon mutiara merupakan hewan amfibi yang sudah sangat langka akibat penebangan hutan sehingga sulit beradaptasi dan populasinya terus menurun.
Hewan endemik asal Pulau Jawa ini memiliki kulit berwarna oren dengan bintik-bintik warna putih sehingga terlihat seperti mutiara.
Elang Flores
Elang Flores merupakan hewan langka yang populasinya terus menurun.
Di habitat aslinya yaitu di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Jumlah populasi elang Flores ini hanya sekitar 100 sampai 240 ekor saja akibat kondisi biologis dan habitat yang semakin berkurang.
Kucing Merah
Kucing merah merupakan hewan endemik Indonesia yang berasal dari Kalimantan.
Kucing jenis ini memiliki bulu berwarna cokelat terang dan merah di bagian kaki dan ekor, serta memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil daripada kucing emas Asia.
Kura-Kura Leher Ular Rote
Seperti namanya, kura-kura jenis ini memiliki leher yang panjang seperti ular dan hanya bisa ditemukan di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.
Hewan ini masuk dalam golongan satwa langka dan dilindungi karena populasinya yang semakin menurun akibat berkurangnya lingkungan hidup bagi satwa ini.
Tarsius
Tarsius merupakan satwa langka jenis primata yang memiliki ukuran tubuh yang kecil dengan bulu berwarna cokelat dan mata yang besar.
Hewan ini suka bergelantungan di ranting pohon seperti koala karena mereka tidak dapat menjejakkan kakinya di tanah.
Hewan yang dapat dijumpai di hutan-hutan di Sulawesi ini populasinya sudah sangat sedikit bahkan terancam punah akibat penebangan hutan secara liar yang membuat habitatnya menjadi berkurang.
Monyet Wolai (Monyet Hitam)
Monyet wolai atau monyet hitam merupakan salah satu jenis hewan primata Indonesia yang keberadaannya sudah sangat langka.
Sesuai dengan namanyanya, monyet jenis ini berwarna hitam di hampir di seluruh tubuhnya dengan sedikit warna silver di bagian bahunya.
Monyet Wolai memiliki ciri khas berupa jambul di kepalanya
Monyet ini biasa hidup secara berkelompok sekitar 5 sampai 15 ekor bahkan lebih di hutan-hutan wilayah Sulawesi. Namun karena populasinya yang semakin menurun, monyet ini masuk dalam daftar hewan yang harus dikonservasi.
Pesut Mahakam
Ikan pesut merupakan hewan mamalia yang termasuk dalam golongan lumba-lumba air tawar.
Hewan endemik yang hanya bisa ditemukan di Sungai Mahakam ini masuk dalam kategori satwa langka dan dilindungi karena populasinya yang sangat sedikit yaitu hanya tersisa sekitar 50 ekor saja.
Burung Jalak Bali
Burung Jalak Bali merupakan burung endemik yang hanya bisa ditemukan di Pulau Bali. Secara hukum perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, burung ini masuk dalam kategori satwa dilindungi karena populasinya yang semakin menurun.
Kanguru Pohon
Kanguru pohon merupakan hewan langka yang berasal dari Papua dengan karakteristik bulu tubuhnya yang berwarna hitam dan warna kekuningan di beberapa bagian tubuhnya.
Selain itu, pada bagian pantat dan tungkai kanguru pohon wondiwoi terdapat warna kemerahan.
Kanguru jenis ini juga memiliki ekor berwarna putih dengan bobot tubuh kurang lebih sekitar 9 kilogram. Populasi kanguru pohon di Indonesia juga sangat langka, bahkan diprediksi hanya ada sekitar 50 ekor saja.
Singapuar
Singapuar merupakan burung endemik dari Indonesia yang dapat ditemukan di Kepulauan Riau, Kalimantan, dan Sumatera.
Burung yang mirip dengan burung hantu ini mendapat julukan sebagai primata terkecil di dunia karena berat tubuhnya hanya sekitar 80-140 gram dan panjang 12-15 cm saja.
Hewan Langka yang Dilindungi
Populasi hewan langka yang ada di Indonesia semakin hari semakin menurun dan memprihatinkan. Hal inilah yang mendorong pemerintah untuk melakukan perlindungan dan pelestarian terhadap satwa-satwa langka guna mencegah kepunahan.
Tempat perlindungan khusus bagi hewan langka disebut suaka margasatwa yaitu tempat untuk melindungi, melestarikan, dan membina kelangsungan hidup habitat asli satwa-satwa langka yang terancam punah.
Berikut ini beberapa hewan langka yang dilindungi oleh pemerintah.
Burung Cendrawasih
Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan burung cantik yang satu ini, bukan? Burung yang berasal dari daerah Papua ini memang terkenal dengan kecantikan warna bulunya.
Maka tidak mengherankan jika burung endemik satu ini mendapat julukan burung surga.
Burung Cendrawasih jantan memiliki ekor yang panjang menggantung dengan bulu berwarna cerah mulai dari warna kuning. merah, oranye, biru, cokelat, dan ungu.
Untuk mencegah kepunahan burung endemik ini, pemerintah melakukan upaya konservasi di Taman Nasional Wasur (Merauke, Papua).
Badak Bercula Satu
Badak bercula satu atau yang dikenal dengan sebutan badak Jawa merupakan satwa langka yang hanya bisa ditemukan di Banten, tepatnya di Taman Nasional Ujung Kulon.
Dari tahun ke tahun, populasi badak ini semakin menurun karena tingkat perkembangbiakannya yang sangat rendah.
Selain itu, maraknya perburuan liar juga menyebabkan populasi badak bercula satu ini semakin memprihatinkan. Mereka biasanya memburu badak jenis ini untuk diambil culanya yang dipercaya dapat menjadi obat tradisional.
Komodo
Sebagai orang Indonesia, Anda tentu tahu bahwa komodo merupakan salah satu hewan langka yang hampir punah.
Kadal terbesar dan tertinggi di dunia ini memiliki ukuran panjang tubuh mencapai 3 meter. Hewan ini dapat ditemukan di Pulau Komodo, Flores, Rinca, dan Padar.
Hewan endemik yang satu ini masih merupakan kerabat dekat dari dinosaurus dan menjadi spesies hewan purba tertua yang masih hidup hingga saat ini.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya fosil dinosaurus yang ditemukan di Indonesia dan memiliki kesamaan struktur tubuh dengan komodo.
Orangutan
Hewan langka yang dilindungi di Pulau Kalimantan adalah orangutan. Orangutan masuk dalam kategori satwa langka yang dilindungi pemerintah karena populasinya yang semakin menurun dan terancam punah.
Tidak hanya orangutan Kalimantan saja, menurut data dari IUCN (International Union the Conservation Nature and Natural Resources) penurunan populasi juga dialami oleh orangutan Sumatera.
Bahkan selama 75 tahun terakhir ini, populasi orangutan Sumatera sudah mengalami penurunan hingga 80%.
Sebagai upaya untuk melindungi dan melestarikan populasi orangutan yang semakin berkurang dan memprihatinkan ini, pemerintah membangun Taman Nasional Tanjung Puting yang berada di Kalimantan Tengah dan Taman Nasional Gunung Leuser di Aceh.
Anoa
Anoa merupakan hewan langka yang berasal dari Sulawesi yang menyerupai kerbau, namun memiliki ukuran tubuh yang kecil. Hewan endemik ini dapat tinggal di dataran rendah maupun tinggi, namun populasinya makin berkurang.
Hal ini diakibatkan maraknya perburuan terhadap anoa untuk dijadikan santapan meskipun tidak dianjurkan untuk dikonsumsi karena dapat menyebabkan mabuk.
Sebagai upaya perlindungan dan konservasi terhadap anoa, maka pemerintah mendirikan suaka margasatwa Buton Utara (Sulawesi).
Elang Jawa
Elang Jawa juga menjadi salah satu spesies burung yang dilindungi pemerintah karena jumlahnya yang semakin berkurang.
Burung yang memiliki jambul menonjol sejumlah 2-4 helai ini bisa ditemukan di Pulau Jawa yaitu tersebar di sekitar hutan Gunung Kawi, Gunung Salak, dan beberapa gunung lainnya.
Burung ini memiliki bentuk tubuh yang gagah dengan coretan cokelat gelap pada bagian dadanya dan garis tebal cokelat gelap di bagian perut hanya tersisa sekitar 250 ekor saja.
Selain hidup di habitat aslinya, pemerintah juga melakukan konservasi elang Jawa di Taman Nasional Muara Betiri.
Gajah Sumatera
Gajah Sumatera merupakan satwa yang masuk dalam daftar langka dan dilindungi. Satwa bertubuh besar dengan tinggi sekitar 1,7 sampai 2,6 meter ini mengalami penurunan populasi akibat perburuan liar untuk diambil gadingnya.
Untuk melindungi keberadaannya, pemerintah melakukan konservasi di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Hingga saat ini, jumlah gajah Sumatera hanya sekitar 2.000 ekor saja.
Merak
Indonesia juga memiliki hewan endemik berbulu cantik lainnya yaitu burung merak. Tidak hanya di Indonesia saja, merak juga bisa ditemukan di Malaysia dan India.
Namun, di Indonesia sendiri populasi merak sudah sangat langka bahkan terancam punah.
Tingginya perburuan terhadap satwa inilah yang membuat jumlahnya semakin hari semakin menurun. Salah satu usaha untuk melestarikan populasi hewan langka yaitu dengan cara melakukan konservasi merak di Taman Nasional Alas Purwo dan Taman Baluran Jawa Timur.
Mengapa Kita Perlu Melestarikan Hewan Langka
Sebagai warga negara Indonesia, kita memang patut berbangga diri dengan segala kekayaan flora dan fauna yang ada di Indonesia.
Namun, dengan keadaan alam Indonesia yang begitu beragam kita juga dituntut untuk ikut berandil dalam menjaga kelestarian hewan dan tumbuhan langka di Indonesia.
Lalu, mengapa kita harus melestarikan hewan langka dan tumbuhan langka? Padahal kepunahan termasuk sesuatu hal yang wajar dan dapat terjadi secara alamiah.
Bahkan berjuta tahun yang lalu, bumi juga mengalami kepunahan hewan-hewan besar seperti dinosaurus dan hewan purba lainnya.
Alasan paling masuk akal mengapa kita harus menjaga kelestarian alam yaitu karena setiap makhluk hidup memiliki peranannya masing-masing dalam suatu ekosistem.
Dampak negatif apabila kita tidak melestarikan hewan langka adalah terjadinya permasalahan dalam rantai makanan.
Misalnya, populasi ular sawah menurun drastis dalam 10 tahun terakhir akibat perburuan yang dilakukan manusia karena dianggap sebagai hama tanaman. Apabila perburuan terhadap ular sawah terus dilakukan, maka populasi tikus akan meningkat.
Sementara itu, seiring berkurangnya populasi ular sawah akan ikut mengancam jumlah populasi elang karena ular menjadi makanan bagi elang.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa kepunahan satu hewan dalam ekosistem dapat membuat keseimbangan alam menjadi terganggu.
Selain karena perburuan terhadap hewan, hutan memiliki peran penting dalam pelestarian hewan langka mengapa demikian?
Maraknya penebangan dan pembakaran hutan dapat menyebabkan hewan dan tumbuhan langka di Indonesia menjadi kehilangan habitatnya.
Apabila hal ini tidak ditangani dengan serius, anak cucu kita tidak akan mengenal hewan dan tumbuhan endemik yang hanya bisa ditemukan di Indonesia.
Keanekagaman flora dan fauna Indonesia juga menjadi kebanggaan tersendiri sehingga lebih dikenal masyarakat dunia dan menjadi destinasi wisata.
Bagaimana Cara Melestarikan Hewan Langka?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kepunahan hewan dan tumbuhan langka di Indonesia disebabkan faktor seleksi alam dan ulah manusia.
Rusaknya habitat akibat penebangan dan pembakaran hutan membuat hewan dan tumbuhan banyak yang mati dan terancam punah.
Selain itu, perdagangan satwa langka secara ilegal juga menyebabkan populasinya menurun. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hewan langka antara lain sebagai berikut.
Melakukan Edukasi Bagi Masyarakat
Salah satu cara untuk melestarikan hewan langka yaitu dengan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga dan melindungi hewan agar tidak punah. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999.
Peraturan perundang-undangan ini mengatur mengenai larangan pengawetan hewan dan tumbuhan langka.
Jenis satwa yang masuk dalam golongan dilindungi yaitu populasinya yang kecil, mengalami penurunan jumlah yang signifikan, dan daerah penyebarannya yang terbatas (endemik).
Apabila masyarakat memahami dengan benar betapa pentingnya menjaga, melindungi, dan melestarikan satwa langka, maka ancaman kepunahan terhadap satwa langka dapat dihindari dan dicegah.
Menetapkan Target Edukasi
Selain mengedukasi masyarakat secara umum, Anda juga bisa menetapkan target edukasi agar lebih tepat sasaran.
Anda bisa mengutamakan penargetan edukasi ke lokasi yang sering terjadi perburuan hewan dan tumbuhan langka di Indonesia misalnya masyarakat di sekitar hutan atau pesisir pantai.
Mendukung Upaya Pelestarian Lingkungan
Seperti penjelasan di atas, hutan menjadi salah satu faktor penting dalam pelestarian hewan dan tumbuhan langka.
Untuk membantu pemerintah mencegah kepunahan satwa dan tumbuhan langka, Anda bisa memberikan dukungan baik secara moril maupun materiil.
Anda bisa mengikuti kampanye gerakan pelestarian lingkungan atau memberikan bantuan finansial kepada lembaga pemerintah maupun swasta sesuai dengan kemampuan diri.
Membuat Papan Peringatan
Salah satu cara mengedukasi masyarakat juga bisa dilakukan dengan cara tertulis menggunakan papan larangan atau papan peringatan mengenai dampak negatif perburuan hewan dan tumbuhan langka di Indonesia yang menyebabkan kepunahan.
Tuliskan himbauanmu kepada masyarakat agar melestarikan hewan langka. Cara ini dapat membantu upaya pemerintah dan lembaga yang peduli pada alam terlaksana dengan baik.
Selain mencantumkan larangan dan himbauan, Anda juga bisa menuliskan sanksi/hukuman apabila melanggar aturan.
Melaporkan Pelanggar Aturan
Dengan adanya edukasi pentingnya menjaga lingkungan dan kelestarian alam, masyarakat bisa lebih waspada dan siaga apabila ada orang yang melanggar aturan.
Salah satunya yaitu dengan melaporkan para pelanggar yang melakukan perusakan lingkungan, penebangan liar, atau perburuan satwa langka.
Dengan melaporkannya ke pihak berwenang, para pelanggar akan mendapatkan sanksi/hukuman untuk memberikan efek jera dan bersedia menanggung konsekuensi atas kesalahan yang mereka lakukan.
Menghindari Transaksi atau Perdagangan Satwa Langka
Hindari kegiatan perdagangan ilegal satwa langka baik sebagai penjual ataupun pembeli. Anda juga bisa menegur pelaku perdagangan satwa langka dengan memberikan edukasi bahwa perdagangan satwa langka bukan tindakan yang bijaksana karena dapat mengancam kehidupan makhluk hidup.
Membangun Penangkaran
Bagi masyarakat yang mampu secara finansial, cara untuk melestarikan dan melindungi satwa langka yaitu dengan mendirikan penangkaran.
Dengan dibangunnya penangkaran satwa langka dapat membantu pelestarian dan memberikan perlindungan bagi satwa dari ancaman perburuan liar.
Dengan adanya penangkaran juga dapat membantu proses perkembangbiakan hewan agar lebih optimal.
Misalnya dengan dibangunnya penangkaran penyu, maka telur penyu dapat menetas dengan sempurna karena terhindar dari ancaman pencurian dan kerusakan telur.
Tumbuhan Langka di Indonesia yang Hampir Punah
Tidak hanya satwa langka saja yang harus dilindungi dan dijaga kelestariannya, tumbuhan langka yang ada di Indonesia juga harus dijaga agar tidak punah.
Ada banyak faktor yang menyebabkan punahnya hewan dan tumbuhan langka di Indonesia, salah satunya alih fungsi hutan dengan cara dibakar.
Kita dapat melestarikan tumbuhan langka dengan cara melaksanakan himbauan pemerintah agar tidak melakukan tindakan perusakan dan penebangan hutan.
Berikut ini beberapa macam tumbuhan di Indonesia yang tergolong langka dan terancam punah.
Anggrek Tebu
Anggrek tebu merupakan jenis tanaman yang masih masuk dalam kategori keluarga anggrek dengan ukuran yang sangat besar dan berat dibandingkan anggrek pada umumnya. Untuk serumpun anggrek dewasa dapat memiliki berat hingga 1 ton bahkan lebih dan panjang batang sekitar 3 meter.
Karena ukurannya yang sangat besar inilah, anggrek tebu mendapat julukan anggrek raksasa. Tanaman yang sudah sangat sulit dijumpai ini memiliki bunga yang cantik berwarna kuning dengan bintik warna merah, cokelat, dan merah kehitaman.
Selain itu, anggrek jenis ini juga memiliki keunikan pada bagian bunganya yang dapat bertahan hingga 2 bulan meskipun batangnya sudah dipotong. Karena populasinya yang semakin menurun, anggrek tebu masuk dalam daftar tanaman langka yang wajib dilindungi dan dilestarikan agar tidak punah.
Anggrek Hitam
Anggrek hitam merupakan salah satu bunga khas Indonesia yang masuk dalam kategori tanaman langka karena sulit untuk dibudidayakan.
Tanaman yang masih tergolong dalam keluarga anggrek ini merupakan flora eksotis yang berasal dari Papua.
Tanaman endemik ini dapat tumbuh subur di beberapa wilayah Indonesia seperti Sumatera dan Kalimantan. Namun, untuk anggrek hitam yang terdapat di Papua memiliki kelopak berwarna hitam pekat, sedangkan anggrek hitam Kalimantan memiliki kelopak berwarna hijau.
Anggrek Stuberi
Tidak hanya anggrek hitam, anggrek stuberi juga berasal dari Papua dan tergolong tanaman langka.
Anggrek jenis ini hanya bisa dibudidayakan di habitat asli atau di lingkungan konservasi. Anggrek stuberi memiliki bunga berwarna putih dan ungu pada bagian kelopaknya yang berbentuk gelombang.
Anggrek Larat
Masih dalam golongan keluarga anggrek, bunga yang satu ini masuk dalam kategori tanaman langka dan dilindungi karena jumlahnya yang sangat sedikit.
Sesuai dengan namanya, anggrek jenis ini dapat ditemukan di Pulau Larat, Maluku.
Anggrek jenis ini biasa tumbuh bebas di hutan belantara dan celah tebing kapur. Tanaman ini biasa menempel di pohon-pohon besar sebagai inangnya dengan bunga berwarna ungu pucat atau ungu tua.
Kantong Semar
Kantong semar merupakan flora langka yang unik karena memiliki cara bertahan hidup dengan melarutkan serangka ke dalam kantongnya, sehingga seolah-olah seperti memakan serangga.
Saat ini populasi kantong semar sudah sangat menurun, bahkan terancam punah.
Cendana
Tumbuhan langka yang dijuluki emas beraroma dari hutan adalah pohon cendana yang dimanfaatkan bagian batangnya yang wangi. Selain di Pulau Timor (Nusa Tenggara Timur), Anda juga sudah bisa menemukan pohon cendana ini di Pulau Jawa dan pulau-pulau yang terletak di wilayah Nusa Tenggara.
Tanaman langka yang satu ini dimanfaatkan bagian batangnya untuk pembuatan parfum, aromaterapi, dan rempah-rempah.
Maraknya penebangan hutan dan budidaya pohon cendana yang sulit membuat jumlahnya semakin berkurang.
Tengkawang
Tengkawang merupakan tumbuhan endemik yang berasal Kalimantan dan tergolong dalam tanaman langka yang dilindungi pemerintah.
Biji tanaman tengkawang diambil minyaknya untuk kebutuhan industri modern yang bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan sabun, lilin, dan kosmetik.
Ulin
Ulin atau dikenal dengan sebutan kayu besi atau bulian merupakan tumbuhan langka yang berasal dari Kalimantan.
Tanaman ini dimanfaatkan bagian batangnya untuk dijadikan bahan konstruksi bangunan seperti rumah, kapal laut, jembatan, dan lain sebagainya karena karakteristiknya yang sangat kuat.
Tumbuhan ini bisa tumbuh hingga ketinggian mencapai 36 meter dengan diameter batang selebar 95 cm.
Namun, populasinya semakin hari semakin menurun karena sulit dibudidayakan dan habitat aslinya yang semakin tergerus akibat penebangan dan pembakaran hutan di wilayah Kalimantan.
Damar
Damar merupakan tanaman yang bernilai ekonomi tinggi yang tersebar di daerah Papua dan Nusa Tenggara.
Tanaman yang memiliki tinggi batang mencapai 60 meter ini dimanfaatkan getah pohonnya untuk pembuatan kopal (bahan baku pelapis kertas pernis).
Karena getah pohonnya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, damar menjadi sasaran penebangan liar yang dilakukan oleh tangan-tangan tidak bertanggung jawab.
Oleh karena itu, keberadaan pohon damar yang semakin sedikit membuat pemerintah melakukan upaya konservasi dan pelestarian.
Balam Suntai
Balam suntai merupakan tanaman endemik dan termasuk dalam kategori tanaman langka yang harus dilindungi.
Tanaman ini memiliki batang kayu yang berkualitas baik, awet, dan kuat. Populasi dari tanaman ini juga semakin menurun akibat penebangan liar dan pembakaran hutan.
Jamblang/Duwet
Jamblang atau duwet merupakan tanaman buah yang saat ini sudah sangat langka dan jarang ditemui. Tanaman ini memiliki sebutan yang berbeda-beda di tiap daerah misalnya di daerah Aceh dikenal dengan sebutan jambe kleng, jambula di daerah Ternate, duwet jujutan di daerah Bali, dan lain-lain.
Tanaman ini sudah sangat jarang ditemukan karena rasa buahnya yang masam sehingga kurang diminati masyarakat. Tanaman jamblang/duwet ini masih bisa ditemukan di daerah pedesaan dan tidak banyak yang membudidayakannya.
Tumbuhan Langka yang Dilindungi
Untuk mencegah kepunahan hewan dan tumbuhan langka di Indonesia, pemerintah melakukan upaya konservasi dan pelestarian dengan membangun cagar alam, suaka margasatwa, atau taman nasional.
Berikut ini beberapa tumbuhan langka di Indonesia yang dilindungi agar tidak punah.
Bunga Bangkai
Anda tentu sudah sering mendengar bunga unik yang satu ini, bukan? Bunga yang menjadi ciri khas Indonesia ini terbilang populer baik di kalangan masyarakat Indonesia maupun mancanegara.
Bunga ini berukuran yang besar dan mengeluarkan bau busuk seperti bangkai.
Bau busuk yang dikeluarkan dari bung aini bukan tanpa tujuan, karena tak lain dan tak bukan adalah untuk menarik perhatian serangga seperti kumbang dan lalat guna membantu proses penyerbukan.
Bunga ini terbilang unik karena hanya bisa mekar selama tujuh hari saja dan akan mekar kembali dalam rentang waktu yang cukup lama yaitu sekitar 5 tahun.
Karena tergolong tanaman yang langka, bunga bangkai dikonservasi secara intensif di Taman Hutan Raya Ir. Juanda yang berada di Bandung.
Rafflesia Arnoldi
Hampir sama dengan bunga bangkai, Rafflesia arnoldi juga termasuk dalam golongan tanaman langka Indonesia yang populer di mancanegara karena keunikannya.
Bunga ini juga mengeluarkan bau busuk dengan bentuk bunga yang melebar ketika mekar dan bobot mencapai 10 kilogram.
Untuk bisa mekar sempurna, bunga Rafflesia arnoldi membutuhkan waktu kurang lebih selama 9 bulan dengan dua fase kehidupan yaitu fase vegetatif dan generatif secara bergantian.
Bunga ini dapat ditemukan di beberapa daerah dataran rendah dengan iklim tropis seperti iklim di Indonesia.
Bunga ini juga dianggap sebagai parasit karena sangat bergantung pada tanaman inangnya. Dari tahun ke tahun, populasi bunga Rafflesia arnoldi semakin menurun akibat alih fungsi hutan yang membuat habitat aslinya semakin sempit dan berkurang.
Untuk melindungi tanaman langka satu ini, pemerintah melakukan konservasi di Kebun Raya Bogor, Hutan Lindung Taba Penanjung yang berada di Bengkulu, Taman Nasional Gunung Leuser di Aceh, dan Taman Nasional Kerinci Seblat yang terletak di Sumatera.
Daun Payung
Daun Payung atau biasa disebut dengan Daun Sang atau Salo merupakan salah satu tumbuhan langka yang dapat ditemukan di wilayah Sumatera. Sesuai dengan namanya, daun tanaman ini memiliki bentuk yang sangat lebar dan kuat.
Pada zaman dahulu, daun payung ini biasa dimanfaatkan untuk atap rumah atau dinding.
Tanaman ini masuk dalam kategori tanaman yang dilindungi oleh pemerintah dan dilestarikan di Taman Nasional Gunung Leuser yang berada di Aceh bersama hewan dan tumbuhan langka di Indonesia lainnya.
Edelweiss Jawa
Edelweiss Jawa atau dikenal dengan sebutan bunga Senduro merupakan tanaman langka yang berasal dari Pulau Jawa. Populasi dari bunga edelweiss ini juga semakin menurun dan terancam punah akibat ulah manusia yang menjadikannya sebagai oleh-oleh berupa hiasan atau buket bunga.
Keunikan dari tanaman ini yaitu dari bunganya yang tidak layu dan tetap segar meskipun sudah dipetik dari tangkainya. Tanaman edelweiss ini bahkan bisa bertahan hingga usia 100 tahun dengan tinggi batang mencapai 8 meter.
Untuk mencegah kepunahan bunga edelweiss Jawa ini, pemerintah melakukan konservasi intensif di Alun-alun Suryana Kencana yang berada di Gunung Gede, Plawangan Sembalun yang terletak di Gunung Rinjani, Tegal Alun yang berada di Gunung Papandayan, dan beberapa tempat lainnya.
Jati
Anda mungkin sudah sangat familiar dengan pohon jati, bukan? Sebagian dari Anda mungkin masih dengan mudah menemukan tanaman berbatang kayu satu ini. Namun, mengapa tumbuhan jati dapat menjadi tumbuhan langka?
Berkurangnya populasi tumbuhan jati yaitu akibat penebangan pohon yang tidak bertanggung jawab. Tumbuhan jati memiliki batang berkayu yang sudah tidak diragukan lagi kualitasnya. Semakin tua batang pohonnya, maka kualitas kayu yang dihasilkan oleh tanaman jati akan semakin baik.
Kayu jati banyak dimanfaatkan untuk bahan bangunan dan pembuatan aneka furniture yang memiliki nilai jual tinggi. Tidak hanya bernilai ekonomi yang tinggi saja, kayu jati juga memiliki nilai estetika yang tinggi karena memiliki corak yang tegas dan indah, serta serat lurus bergelombang.
Permintaan industri yang tinggi terhadap kayu jati inilah yang menyebabkan tanaman ini menjadi langka.
Padahal untuk dapat tumbuh dan siap ditebang, pohon jati membutuhkan waktu yang lama. Apabila penebangan pohon jati terus dilakukan, maka tanaman ini dapat terancam punah.
Kokoleceran
Sebagian dari Anda mungkin masih asing bahkan belum pernah mendengar tanaman yang satu ini, bukan? Kokoleceran merupakan salah satu jenis tanaman langka yang hanya bisa ditemukan di Indonesia.
Meski masih terdengar asing, tanaman kokoleceran ini merupakan maskot dari Provinsi Banten yang keberadaannya cukup misterius dan cukup susah ditemukan.
Untuk melindungi tanaman langka ini, pemerintah menempatkannya di Taman Nasional Ujung Kulon bersama hewan dan tumbuhan langka di Indonesia lainnya seperti badak bercula satu dan bunga Raflesia arnoldi.
Artikel hewan dan tumbuhan langka di Indonesia ini dipublish pada kategori Biologi, semoga bermanfaat ya.