PertanianHidroponik

Hidroponik Sederhana

Berkat sistem hidroponik sederhana, siapapun bisa menjadi petani sayuran bahkan dari pekarangan rumah.

Kebutuhan akan sayuran segar sekarang ini bisa diupayakan dari rumah. Proses mulai dari menyiapkan alat dan bahan hingga eksekusi tidaklah terlalu sukar untuk dilakukan.

Kegiatan hidroponik ini menjadi marak belakangan ini, bukan hanya karena masalah pandemi tetapi juga kebutuhan akan aktivitas yang menyenangkan dan menghasilkan.

Persiapan Alat dan Bahan

Sebelum berkebun, baik dengan metode konvensional maupun hidroponik, pasti membutuhkan persiapan, terutama bahan dan alat.

Sama seperti teknik hidroponik lainnya, hidroponik sederhana sistem wick juga membutuhkan peralatan dan bahan yang sederhana dan mudah ditemukan. Hal ini sejalan dengan konsep hidroponik yang memanfaatkan apa yang ada.

Berikut ini beberapa alat dan bahan yang harus dipersiapkan :

• Kain perca, gunanya adalah untuk sumbu. Bahan yang paling disarankan adalah flanel
• Botol atau gelas plastik bekas
• Media tanam
• Nutrisi Hidroponik

Pembuatan Wadah Tanam

Setelah mempersiapkan bahan, maka ini saatnya untuk merangkai bahan tersebut menjadi tempat untuk penyemaian dan juga penanaman benih.

Baca : Media Tanam Hidroponik

Cara untuk mengubah benda-benda tersebut menjadi wadah media tanam pun sangat mudah :

• Belah menjadi dua botol plastik yang sudah disediakan pada bagian tengah.
• Beri lubang pada dua sisi leher botol di bagian atas. Bisa gunakan solder atau paku panas.
• Gulung kain perca menyerupai sumbu dan masukkan ke dalam lubang
• Satukan kedua bagian botol dengan posisi terbalik. Jadi bagian leher botol ada di dalam bagian badan boto.
• Wadah sudah siap untuk diisi dengan benih tanaman yang sudah disemai

Penyemaian Benih Menggunakan Rockwool

Beberapa orang lebih suka bercocok tanam menggunakan benih yang sudah disemai karena lebih mudah dan lebih cepat. Tetapi, ada banyak juga yang memilih untuk melewati proses menyemai bibit dan memindahkannya ke lahan tanam.

Untuk memulai penyemaian, maka ada beberapa langkah yang harus dipersiapkan sebagai berikut :

• Ambil rockwool yang sudah disiapkan dan belah hingga menjadi berukuran 2.5×2.5 cm.
• Semprot rockwool dengan air hingga lembab. Perhatikan agar tidak terlalu banyak air yang masuk agar tidak terlalu basah
• Buat lubang berkedalaman 2 mm di bagian tengah rockwool dan masukkan bibit ke dalamnya.
• Siapkan plastik hitam dan tutupkan ke atas rockwool
• Simpan di tempat gelap
• Dalam 24 – 48 jam sejak ditanam, benih akan mengalami pecah biji dan mulai terlihat bakal daun dan akar
• Jika bakal daun dan akar sudah tumbuh, segera buka plastik dan jemur agar terkena sinar matahari
• Lakukan penjemuran tiap hari, selama 3 – 5 jam dan setelahnya kembalikan ke tempat teduh
• Sambil menunggu daun sejati tumbuh, perhatikan kelembaban rockwool. Semprot kembali bila perlu
• Bibit sudah siap pindah tanam jika daun sejati sudah muncul

Pembuatan Larutan Nutrisi

Larutan nutrisi yang kerap dipakai oleh para hobiis adalah ABMIX. Ada yang dijual dengan bentuk cairan dan ada pula yang bubuk.

Jika Anda menggunakan ABMIX bubuk, maka harus diencerkan terlebih dahulu dengan mencampurnya dengan air.

Biasanya setiap 1 liter air digunakan untuk mengencerkan campuran 5 ml larutan A dan 5 ml larutan B. Setelah tercampur hingga rata, larutan ini sudah dapat dipakai. Penggunaanya tentu disesuaikan dengan kebutuhan benih.

Pemindahan Tanaman

Benih tanaman biasanya berukuran kecil dan akarnya masih halus maka dibutuhkan kehati-hatian ketika melakukan pemindahan.

Sedangkan langkah pemindahan bisa mengikuti cara berikut ini :

• Siapkan wadah berupa botol yang sudah dirangkai sebelumnya
• Penuhi bagian bawah botol dengan larutan nutrisi
• Letakkan rockwool yang ditanami benih pada bagian atas botol, yaitu bagian wadah yang bersumbu kain
• Pasang kembali kedua bagian botol seperti semula.

Perawatan

Berbeda dengan proses berkebun secara konvensional, bercocok tanam dengan hidroponik hanya perlu penggantian larutan nutrisi secara teratur. Anda tidak perlu menyiram maupun memupuk atau melakukan penyulaman.

Hal yang perlu diingat ketika mengganti larutan nutrisi adalah kuantitasnya yang meningkat secara bertahap. Proses penggantian bisa dilakukan ketika larutan sudah terlihat menipis.

Sebagai contoh peningkatan dosis adalah jika pertama kali menggunakan kombinasi larutan 5 ml + 5 ml, maka pada tahap selanjutnya bisa dinaikkan menjadi 6 ml + 6 ml. Namun tetap dilarutkan dengan air sebanyak 1 liter.

Selain larutan nutrisi, Anda juga harus membersihkan lumut yang tumbuh di dalam wadah botol. Hal ini bertujuan agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu karena kurangnya nutrisi akibat diserap oleh lumut.

Teknik hidroponik sederhana memang cukup mudah. Proses panennya pun terbilang lebih cepat dibandingkan dengan proses biasa.

Selain itu, banyak pendapat mengatakan bahwa hasil tanaman hidroponik lebih sehat.

Nah, keren kan. Untuk bacaan lainnya yakni jenis dan contoh tanaman hidroponik.

Klik 2x Selengkapnya

Artikel Lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button